Meski kedatangan bintang panas asal Jepang, Maria Ozawa alias Miyabi, yang semula dijadwalkan tanggal 14 Oktober, tertunda hingga waktu yang belum ditentukan, rencana pembuatan film Menculik Miyabi tetap berjalan.
Sejak muncul ide mendatangkan Miyabi ke Indonesia untuk bermain dalam film Menculik Miyabi, kata Ody, dia sangat yakin gagasannya itu akan jadi kenyataan. Namun, mendadak semua itu terganggu tatkala muncul banyak tekanan dan penolakan Miyabi datang ke Indonesia.
”Kini malah jadi masalah. Dan, akibatnya lumayan. Saat ini saya pusing dengan berbagai tekanan, dan ternyata hal ini pun dirasakan pihak manajemen dan Miyabi sendiri. Namun, konsensus kami sudah tetap bahwa produksi film Menculik Miyabi terus berjalan, tapi dalam waktu yang belum ditentukan,” ujar Ody.
Kata Ody, tekanan yang sampai ke manajemen Miyabi memungkinkan jadwal kedatangan Miyabi dan proses produksi film diundur. Dan, kemungkinan tersebut bisa saja menjadi kepastian.
”Ide mendatangkan Miyabi dan menjadikannya bintang utama dalam film Menculik Miyabi ini sudah muncul sejak enam bulan lalu. Awalnya, saya merasakan bagaimana kondisi film produksi Indonesia mulai surut dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Kini sebuah film bisa ditonton 500.000 orang saja sudah hebat,” katanya.
Minimnya jumlah penonton film itu, kata Ody, kemungkinan karena masyarakat sudah bosan dengan jenis film yang ada, termasuk artis-artisnya. Maka, ide untuk mencampurkan pemain asing dan pemain lokal pun muncul. ”Itulah awalnya kenapa muncul ide mendatangkan Miyabi,” ujarnya.
”Saat itu kami mencari-cari lewat internet, siapa saja artis asing yang bagus tapi dengan tarif kontrak yang cukup terjangkau. Alasan utamanya, ini bisnis yang harus menguntungkan dan tetap jadi pilihan sebagai sebuah hiburan yang sehat. Jadi, bukan seperti anggapan yang ada sekarang bahwa ini nanti sama dengan film porno atau vulgar,” tambah pria yang sudah memproduseri 17 film lokal itu.
Ody pernah mengatakan, untuk melakukan kontrak dengan pihak manajemen Miyabi sangat tidak mudah dan butuh biaya besar. ”Sejumlah pembicaraan dan negosiasi kami lakukan hingga ke beberapa negara di mana Miyabi sedang berada. Nah, saat sudah ada lampu hijau, ternyata masalah datang. Seharusnya, orang tidak melihatnya dari satu sisi saja. Kenapa kesan porno itu yang selalu dimunculkan?" ujar pria yang pernah mendapat julukan sebagai produser khusus film horor ini.
Namun, semangat untuk tetap berkarya membuat film tampak jelas dari wajah dan suara lantang Ody. Pengalaman pernah mendapatkan cacian dari banyak orang tentang film horornya yang dinilai terlalu vulgar menampilkan lekuk tubuh wanita, membuat Ody yakin bahwa dia masih bisa membuat film yang lebih baik.
”Saat ini kami akan mengatur jadwal ulang kedatangan Miyabi dan persiapan proses produksi film Untuk Miyabi. Karena, kami tidak ingin masalah yang masih cukup hangat di masyarakat muncul lagi dan akhirnya mengganggu proses produksi. Hal ini pun mendapat tanggapan positif dari pihak manajemen Miyabi. Yang jelas, ini tetap jalan dan kami masih akan menentukan di mana lokasi terbaik untuk mulai syuting film berjenis komedi remaja ini. Dan, saya tegaskan kembali: tanpa ada adegan porno dan vulgar,” ujar Ody.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar