Ibunya, Nelya, 42, seperti dilansir Dailymail, mengaku memang tidak pernah memaksa bocah itu untuk mengontrol makanan. Sebab, selama ini dia cukup sehat dan belum pernah mendapat peringatan soal kesehatannya.
“Saya memang tidak menyuruh dia untuk diet, karena dia memang membutuhkan makanan. Dia tetap berolahraga dan aktif sepanjang hari. Dia terus tumbuh, baik ke atas ataupun ke samping. Apa yang bisa saya perbuat? Inilah dia sebagaimana Tuhan menciptakannya,” kata Nelya.
Berat badan bocah yang dipanggil dengan nama Jambik ini setara dengan berat 4-5 teman sekelasnya. Dia bahkan memiliki ukuran sepatu yang jauh di atas teman-teman sebayanya, yakni 8 (42). Padahal, dia lahir dengan ukuran normal. Namun, saat berusia setahun, beratnya sudah mencapai 13 kg. Nelya bercerai dari suaminya ketika mengandung Jambik.
“Persalinan Jambik sangat mudah. Bahkan, lebih mudah dibandingkan kedua kakaknya,” papar Nelya yang berprofesi sebagai perawat.
Dia memiliki dua kakak laki-laki yang ukurannya biasa-biasa saja. Bahkan cenderung kurus. Yakni, Rezvan, 21, dan Muhammed, 17. Namun, saat berusia 3 tahun, ‘bocah ajaib’ itu sudah bisa mengangkat beban seberat 15 kg. “Dia sudah bisa mengangkat batu-batu besar dan ember berisi air,” jelas Nelya.
Kondisi ini menarik perhatian dokter Inggris Ian Campbell. Selama sepekan dia menganalisis Jambik dan keluarganya pada dua tahun lalu. Menurut Campbell, kondisi kesehatan Jambik mengerikan.
“Dengan berat seperti itu dapat membuat dia berisiko besar terserang diabetes, jantung, dan kanker. Termasuk, harapan hidupnya bisa berkurang,” kata Campbell
Tidak ada komentar:
Posting Komentar