Agar Blog Ini Dapat Berkembang Tolong Diclik Iklan Dibawa Ini
22 April 2009
Homeschooling
1.Karier dan pola didik keluarga
Bagi pelajar yang mempunyai kesibukan berkarier, bersekolah di sekolah formal tentu menjadi bermasalah. Misalkan pekerja seni profesional atau atlet profesional. Karier mereka menuntut waktu yang cukup banyak dan kadang tak tentu. Sering membolos akan membuat repot pihak sekolah, apalagi kalau si siwa diragukan kemampuan akademiknya.
Sebetulnya sama juga dengan keluarga yang memutuskan bahwa pendidikan formal tidak seharusnya menyita waktu yang terlalu banyak. Keluarga seperti ini berkeyakinan bahwa banyak hal-hal lain yang perlu dipelajari anak untuk bekal kehidupannya daripada pendidikan formal itu sendiri. Atau keluarga yang pekerjaannya berpindah-pindah kota atau bahkan negara. Homeschooling memang pilihan yang rasional. Bagi keluarga yang sudah familiar dengan sistem pendidikan ini, biasanya akan membeli kurikulum dari luar negeri seperti Inggris atau Amerika, yang sudah mempunyai kurikulum paten untuk homeschoolers.
2. Mempunyai catatan buruk di sekolah formal
Tidak naik kelas, dikeluarkan dari sekolah formal, sekarang ini sering kali dijadikan alasan bagi siswa untuk memilih homeschooling di Indonesia. Ini adalah faktor negatif dari sistem homeschooling. Ketidakmandirian dan ketidakmampuan siswa untuk belajar mendorong munculnya praktek-praktek ilegal dalam mencari kelulusan atau sertifikat.
3. Anak yang luar biasa
Kurikulum di sekolah formal, baik materi maupun waktu pembelajarannya disusun untuk anak dengan kemampuan rata-rata. Anak dengan kemampuan di atas atau jauh di atas rata-rata kemungkinan akan bermasalah dengan kurikulum tersebut. Menurut mereka pelajaran di sekolah terlalu lambat atau terlalu bertele-tele. Pada prakteknya memang anak seperti ini bisa menyelesaikan program belajarnya lebih cepat dari waktu sekolah formal, dengan nilai yang maksimal. Memang sekolah-sekolah unggulan sekarang banyak yang menyediakan kelas akselerasi, tetapi homeschooling dengan beberapa keunggulannya tetap bisa dijadikan pilihan.
Sebetulnya ada kelompok keempat dan kelima yang mempunyai alasan lain untuk memilih ber-homeschooling. Yaitu anak yang malas tidak mau sekolah dan anak (atau orang tua) yang tidak tahan kalau tidak mengikuti trend. Ini alasan paling menyedihkan, tapi tidak sedikit di Jakarta anak-anak yang seperti itu. Biasanya mereka menggunakan alasan nomor satu sebagai kamuflase. Dan komunitas homeschooling yang sekarang ini, tidak bisa dibantah, banyak yang memang bertujuan mencari keuntungan finansial, akan melayani tanpa banyak tanya.
Jika kita telaah secara obyektif sistem pendidikan ini, kita akan menemukan keuntungan yang banyak dari sistemnya. Karena sistem homeschooling ini sangat fleksibel untuk diterapkan di keluarga manapun yang sudah mempunyai program dan komitmen yang pasti dalam membesarkan anak-anak mereka.
Memilih Sekolah untuk Anak
Biaya
Lebih bijak bagi orang tua untuk menyekolahkan anak sesuai dengan kemampuan ekonominya. Memang ada orang tua yang rela berhutang atau menjual barang-barang produktif milik keluarga untuk membiayai anaknya yang bersekolah di sekolah bergengsi. Tetapi bukankah mengajarkan kesahajaan dan kesederhanaan itu lebih bermanfaat bagi kehidupan anak daripada pendidikan akademik itu sendiri? Pendidikan dasar di beberapa tempat memang sudah digratiskan, tetapi biaya buku, seragam, kegiatan dan lain-lain sebaiknya diperhatikan juga.
Nilai
Seleksi masuk sekolah, baik itu melalui nilai UAN atau tes masuk, juga menjadi bahan penentuan di mana anak akan bersekolah. Pernah saya bertanya pada seorang ibu yang anaknya baru beberapa minggu duduk di kelas tiga SMP, Anaknya nanti akan meneruskan SMA di mana, Bu? Jawab Ibu itu, Nanti lihat nilainya. Ini cara yang salah untuk membuat keputusan. Tentukan dahulu targetnya, kemudian ajarkan dan dukung anak untuk berusaha mencapai target tersebut. Jika anak terbiasa seperti itu dia akan merasakan banyak manfaat dalam kehidupannya.
Jarak
Perjalanan ke sekolah akan dilakukan anak setiap hari, berangkat dan pulang. Jarak tempuh ke sekolah tentunya menjadi bahan pertimbangan. Rute yang lebih dekat atau lebih mudahlah yang menjadi pilihan. Rute yang jauh atau sulit selain akan memakan waktu, tenaga, mungkin juga ongkos dan pikiran.
Pergaulan
Di beberapa sekolah, biasanya SMP atau SMA, rawan tawuran, tempat ‘nongkrong’ yang tidak ada tujuan produktif, atau teman-teman yang ‘mengkhawatirkan’ menurut orang tua. Tentunya ini juga menjadi bahan pertimbangan. Walaupun si anak ‘baik-baik saja’, tetapi kalau lingkungannya ‘berbahaya’ tentu akan mengkhawatirkan juga. Ada juga orang tua yang memindahkan anaknya dari sekolah yang kompleknya dekat dengan suatu universitas. Karena di situ anak menjadi lebih cepat ‘dewasa’ atau lebih tepat dikatakan sok dewasa, tanpa diikuti dengan kedewasaan yang sesungguhnya.
Jam belajar/Kurikulum
Orang tua yang teliti memilih sekolah, biasanya menanyakan apa saja pelajaran yang akan diajarkan nanti. Apa muatan lokal yang diberikan di sekolah tersebut. Dan buku apa yang digunakan. Apa kegiatan ekstrakurikulernya. Orang tua yang lebih berani akan menanyakan guru-gurunya lulusan mana, seperti apa metode mengajarnya dan bagaimana manajemen sekolah. Tapi biasanya pertanyaan-pertanyaan terakhir ini ditujukan pada sekolah-sekolah swasta di kota yang persaingannya ketat dalam mencari murid baru, umumnya di kota besar dan kota pendidikan.
Minat Anak
Anak-anak seusia SD, SMP, apalagi SMA biasanya sudah punya pendapat sendiri dalam memilih sekolahya. Orang tua sebaiknya mendengarkan dan memasukkan pendapat mereka ini dalam bahan pertimbangan. Jika orang tua merasa yakin bahwa pilihan anak itu kurang tepat karena kadang pertimbangan mereka kurang matang, bantahlah dengan argumen yang bisa diterima anak. Atau jika mereka memilih sekolah karena ikut-ikutan, ajari mereka bahwa semua keputusan ada konsekuensinya, dan bantulah mereka melihat kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa mereka pilih.
Sekolah Kejuruan
Orang tua yang ingin anaknya cepat mandiri, biasanya menyekolahkan anak ke sekolah kejuruan, yang sesuai dengan minat. Karena lulusan sekolah kejuruan sudah mempunyai kecakapan khusus dan lebih bisa diterima di beberapa perusahaan. Tetapi sekarang ini trendnya mulai bergeser, untuk tenaga ahli, banyak perusahaan yang cenderung memilih tenaga lulusan Diploma 3.
Pada hakikatnya anak-anak, yang belum dewasa, mempunyai hak untuk didampingi oleh orang tuanya, baik dalam mengambil keputusan ataupun dalam menjalani konsekuensi dari keputusan tersebut. Jika dari semua pertimbangan di atas tidak ada yang sesuai dengan kemauan dan kemampuan orang tua dan anak, pendidikan alternatif mungkin bisa dijadikan pilihan.
SIAPA LEBIH MERUSAK LINGKUNGAN: ORANG MISKIN ATAU ORANG KAYA?
-
Jika hutan kita menjadi gundul atau terbakar, sehingga lingkungan hidup kita rusak, siapa biang keladinya? Penduduk miskin di hutan-hutan dan sekitar hutan menebang hutan negara untuk memperoleh penghasilan untuk makan. Tetapi kayu-kayu yang diperolehnya ditampung calo-calo untuk dijual, dan kemudian dijual lagi untuk ekspor, yang semuanya “demi keuntungan”. Siapa yang paling bersalah dalam proses perusakan lingkungan ini? Yang jelas tidak adil adalah kalau yang disalahkan hanya orang-orang miskin saja, sedangkan orang-orang kaya adalah “pahlawan pembangunan”.
-
Apabila dikatakan penduduk miskin terbiasa ... “membuang kotoran manusia secara sembarangan yang akan berakibat pada terjangkitnya diare ...” atau “penduduk miskin hanya menekankan pada upaya pemenuhan kebutuhan dasar untuk bertahan hidup, dan mereka cenderung mengabaikan pemeliharaan lingkungan sekitar”, kiranya pernyataan ini juga tidak adil. Pemenuhan kebutuhan pokok penduduk miskin bukan masalah “hanya”, tetapi “mutlak” harus dipenuhi untuk hidup. Penduduk miskin tidak memperhatikan lingkungan hidup sekitarnya bukanlah karena mereka tidak peduli, tetapi karena mereka melakukannya dengan terpaksa.
-
Agar adil kita harus mengakui bahwa kerusakan lingkungan khususnya hutan, disebabkan para pemodal yang haus keuntungan, “memesan” kayu dalam jumlah besar sebagai bahan baku industri yang memang permintaannya sangat besar pula. Akumulasi keuntungan dan kekayaan yang tidak mengenal batas harus dianggap sebagai penyebab utama kerusakan/pengrusakan hutan, bukan karena orang-orang miskin banyak yang merusak hutan. Maka untuk menjamin terjadinya pembangunan yang berkelanjutan kita harus menghentikan keserakahan orang-orang kaya. Adalah sangat keliru ilmu ekonomi justru memuja “keserakahan”.
-
Perkembangan pedagang kaki lima (PKL) yang tumbuh menjamur dimana-mana, yang dianggap merusak lingkungan karena mengotori jalan dan mengganggu ketertiban, juga tidak mungkin ditimpakan kesalahannya pada PKL karena pekerjaan itulah satu-satunya “mata pencaharian” yang dapat dilakukan dalam kondisi kepepet. Ia menggunakan modal sendiri dengan resiko usaha ditanggung sendiri, tidak ada subsidi apapun dar pemerintah, dan memang ada pembeli terhadap barang/jasa yang ditawarkannya. Jadi dalam hal ini lingkungan yang rusak harus diselamatkan melalui upaya-upaya “pencegahan” munculnya PKL, bukan dengan “menggusurnya” setelah berkembang. PKL bukan “masalah” tetapi ”pemecahan” masalah kemiskinan.
12 April 2009
Duet SBY-JK Masih OK
"Seharusnya tetap dilanjutkan. Demi kesinambungan program-program pemerintah yang selama ini sudah dilakukan dan berhasil," ujar pengamat politik dari LIPI, Lili Romli kepada detikcom, Minggu (12/4/2009).
Menurut Lili, keberhasilan program yang diklaim pemerintahan seperti stabilitas pemerintahan dan pembangunan infrastruktur. Namun masalah kemiskinan dan pengangguran masih belum terpenuhi.
Lili menjelaskan, klaim sukses keberhasilan pemerintah sekarang ini tidak lepas juga dari peran JK. Bahkan, suara Partai Demokrat (PD) yang unggul sementara berdasarkan perhitungan suara KPU, tidak terlepas dari peran JK.
"Kan tidak bisa sepihak klaim dari PD. Kan ada peran JK," kata dia.
Pertimbangan lainnya, lanjut Lili, JK sebagai Ketua Umum Partai Golkar mempunyai kekuatan di parlemen. Meski suara sementara Partai Golkar berada di urutan ke 3, jika diajak bergabung dengan PD mempunyai posisi yang kuat dalam pemerintahan.
"Kalau Golkar tidak diajak koalisi, PD akan kewalahan menghadapi parlemen. Karena akan menghadapi 2 gajah, yakni PDIP dan Partai Golkar," ungkapnya.
Lili menuturkan, selain JK, calon pendamping SBY yang layak yakni Hidayat Nurwahid dan Menkeu Sri Mulyani. Calon dari internal Partai Golkar seperti Akbar Tandjung dan Sri Sultan Hamengku Buwono juga layak diperhitungkan.
"Tapi persoalannya, pertimbangannya berkaitan dengan suara di parlemen tadi. Jadi kuncinya harus mengajak Partai Golkar, tidak cukup hanya PAN, PKB dan PKS, mereka kan partai tengah," tandas Lili.
sumber detik com
Bawaslu terima 434 kecurangan pemilu
“Terkait tindak pidana, surat suara yang tertukar paling banyak dilaporkan. Ada 144 kasus,” kata Wahidah, Syuaib, anggota Bawaslu.
Kasus itu ditemukan di sejumlah daerah. Di antaranya Nangroe Aceh Darrusalam (3). Sumatera Utara (1), Sumatera barat (5), Riau (8), Bengkulu (2), Lampung (33), Banten (5), Jawa Barat (2), Jawa Tengah (19), DIY (2), Jawa Timur (1), Bali (1), NTB (12), NTT (2), Kalimantan Barat (2), Kalimantan Tengah (6), Kalimantan Timur (3), Sulawesi Selatan (1), Sultra (18), Sulawesi Utara (1), Sulawesi Barat (2), Maluku (3), Maluku Utara (10) dan Papua (2).
Dugaan tindak pidana lainnya adalah politik uang. "Untuk money politics ada 14 kasus," kata Wahidah. Modusnya, antara lain dengan mengirimkan kartu pemilih dengan embel-embel uang yang disertai stiker calon legislator tertentu hingga menyebar uang pada hari H.
Bawaslu tengah menyiapkan bukti-bukti dugaan tindak pidana pemilu itu. Sedangkan kasus yang terjadi di Bali, sekarang sedang diproses.
Hasil Penghitungan suara
Partai | % |
---|---|
PARTAI DEMOKRAT | 20.28 |
PARTAI GOLONGAN KARYA | 14.90 |
PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN | 14.03 |
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA | 7.80 |
PARTAI AMANAT NASIONAL | 6.05 |
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN | 5.24 |
PARTAI KEBANGKITAN BANGSA | 5.17 |
PARTAI GERAKAN INDONESIA RAYA | 4.16 |
PARTAI HANURA | 3.47 |
PARTAI BULAN BINTANG | 1.65 |
Total perhitungan suara mencapai 97.15% Update terakhir: 10 Apr 2009 19:29:30 Sumber TVONE |
Tabulasi Hasil Pemilu Lambat
Pantauan Kompas di Pusat Tabulasi Nasional Pemilu di Jakarta, Sabtu (11/4), menunjukkan hingga pukul 19.00 baru sekitar 750.000 suara yang masuk. Jika setiap TPS memiliki pemilih antara 300-500 pemilih, hal itu berarti data hasil penghitungan suara yang masuk baru dari 1.500-2.500 tempat pemungutan suara. Padahal, KPU menargetkan 80 persen total TPS atau sekitar 415.000 TPS akan diumumkan hasil pemilunya hingga sembilan hari kedepan.
Data hasil pemilu juga belum masuk dari semua provinsi. Sedikitnya data hasil pemilu enam provinsi hingga kemarin belum dapat diakses, yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah.
Hasil tabulasi nasional juga sulit diakses, khususnya dari luar tempat Pusat Tabulasi Pemilu Nasional. Kalaupun dapat diakses, selisih angka yang muncul antara data yang ditayangkan melalui internet dengan yang ditampilkan di pusat tabulasi cukup besar.
Menyikapi lambannya pengiriman data hasil pemilu dari kabupaten/kota ke KPU, anggota KPU, Endang Sulastri, mengatakan ini akibat jauhnya jarak TPS desa dengan KPU kabupaten/kota.
Namun, tidak ada kejelasan mengapa data hasil pemilu dari DKI Jakarta ikut terlambat. Padahal, di Jakarta jarak ke KPU kabupaten/kota relatif lebih pendek dan didukung sumber daya manusia dan jaringan teknologi informasi yang baik. Hingga pukul 19.00, jumlah suara dari DKI Jakarta yang masuk baru sekitar 27.000 suara dari sekitar 7 juta pemilih yang adaSumber Kompas
08 April 2009
Nyontreng
06 April 2009
Pesawat Fokker Jatuh
05 April 2009
Ketakutan pria dalam sex
Kiat agar tahan lama di ranjang
10 Bagian Tubuh Anda yang disukai Pria
8 Trik membuat Wanita Mabuk Kepayang
5 Fantasi Seks Perempuan
5 alasan orang menolak hubungan seksual
Polling dilakukan pada bulan Januari oleh Consumer Reports National Research Center (sebuah LSM di Amerika). Sampel dimintai pendapatnya via telepon dengan jumlah responden sebanyak 1.000 orang dewasa yang berumur antara 18 - 75 tahun. Diantara 1.000 responden, 52%-nya perempuan, 57%-nya sudah menikah, dan 48% sudah memiliki anak.
Hasilnya, sebanyak 81% dari responden mengatakan bahwa mereka pernah menolak berhubungan seksual setahun belakangan ini. Berikut 5 alasan utama mereka menolak untuk berhubungan intim (mereka dapat memilih lebih dari satu pilihan).
1. Terlalu capek dan ingin tidur : 53%
2. Tidak sehat dan alasan kesehatan : 49%.
3. Tidak bernafsu : 40%.
4. Sedang ngemong anak atau hewan peliharaan : 30%.
5. Bekerja : 29%.
Masalah ekonomi bukanlah menjadi salah satu alasan mereka.
Temuan lainnya :
45% dari mereka yang aktif secara seksual pernah menjadualkan hubungan seksual, tapi hanya 7% yang mampu melaksanakannya sesuai jadual.
56% laki laki memikirkan seks setiap hari tapi hanya 19% perempuan yang memiliki pikiran yang sama.
Orang yang secara fisik memiliki keterbatasan dalam berhubungan seksual ternyata memiliki keinginan seksual yang besar.
Demikian sekilas info dari negeri nun jauh disana, bagaimana dengan di Indonesia?
01 April 2009
Updated, Korban Situ Gintung Belum Bertambah
TANGERANG - Pada malam hari ini korban belum lagi bertambah, setelah terakhir ditemukan siang tadi. Sehingga sampai hari ini total korban jebolnya Situ Gintung yang telah ditemukan sebanyak 100 orang.
Sedangkan yang dinyatakan hilang menurut versi Kelurahan Cirendeu sebanyak 14 orang. Namun menurut versi warga, orang yang dinyatakan hilang sebanyak 90 orang.
"Jumlahnya yang hilang menurut warga, kemarin ada 91 orang. Namun hari ini ditemukan satu jenazah yang bernama Burhanuddin. Itu masuk dalam catatan orang hilang versi warga, dengan nomor 18," ujar Koordinator Posko Utama bencana alam Situ Gintung, Rahmat Salam, di lokasi bencana, Cirendeu, Ciputat, Tangerang, Rabu (1/4/2009).
Sementara total pengungsi mengalami penambahan dengan total 902 jiwa yang tersebar di 7 titik. Sedangkan untuk mereka yang sakit dan dalam perawatan di RS Fatmawati, dari 14 orang kini berkurang menjadi dua orang.
Sedangkan yang masih menjalani perawatan di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta ada 36 jiwa, dan Fakultas Kedokteran ada 24 jiwa. Untuk total rumah yang hancur, jumlahnya masih sama, yakni sebanyak 319 rumah.
Rahmat juga mengatakan, untuk jumlah anak2 sekolah yang terdata hingga saat ini, mulai tingkat TK hingga SMU ada 171 anak. Rencananya semua anak-anak korban jebolnya Situ Gintung ini akan dibebaskan biaya SPP-nya selama 1 tahun. Hal itu dilakukan oleh PP Muhammadiyah dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
"Untuk masalah kepindahan pengungsi, sampai saat ini UMJ masih menampung para pengungsi sampai Pemda benar-benar siap. Sedangkan untuk mahasiswa yang nantinya akan belajar, akan mengikuti kegiatan perkuliahannya di masjid," terang Rahmat.
Sedangkan untuk mahasiswa kedokteran yang membantu perawatan para korban, pihak kampus memberikan kompensasi dinyatakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Rahmat juga meminta semua mahasiswa di manapun berada pada Senin 6 April mendatang harus wajib melapor ke fakultasnya masing-masing, sebagai pendataan baru
Din: Korban Situ Gintung Mati Syahid!
TANGERANG - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengunjungi korban tragedi Situ Gintung di Tangerang Selatan, Banten di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Din yang tiba sekira pukul 14.00 WIB sempat berdialog sambil menghibur para korban dan meminta semua pihak mengambil hikmah dari peristiwa tersebut.
"Mereka yang meninggal dunia dalam musibah bisa dikatakan mati syahid," kata Din di tengah para pengungsi, Rabu (1/4/2009).
Din mengaku telah mendorong pemerintah untuk segera mengambil langkah untuk menanggulangi korban.
"Musibah ini merupakan musibah nasional, maka jadi tanggung jawab bersama," imbuhnya
Kerugian Banjir Badang di Tanah Datar Rp67,5 M
PADANG - Banjir bandang yang melanda enam kecamatan di Tanah Datar, Sumatera Barat kemarin mencapai Rp67,5 miliar, hal itu diungkapkan oleh Humas Kabupaten Tanah Datar Yusrizal.
"Dari data Satlak Bencana Tanah Datar kerugian materi yang dicapai akibat banjir bandang mencapai Rp67,5 miliar, data tersebut hasil peghitungan kami dengan tim SAR dan Satkorlak PB Sumbar dan Kabupaten," ujarnya melaluhi telepon, Selasa (31/3/2009).
Kerugian yang dialami tersebut di antaranya 22 rumah hancur, 35 rusak berat, 34 rusak sedang, 8 rusak ringan, 2 masjid rusak berat, 2 musala rusak berat.
"Fasilitas umum yang rusak, dua jembatan hancur, 24 jembatan rusak berat, saluran air bersih rusak sepanjang 1,3 km meter. Kerusakan juga terjadi di bidang mata pencaharian penduduk, antara lain, sawah 270,5 hektare, irigasi 165 meter, kolam ikan 71 buah, sapi 25 ekor, kerbau 10 ekor, itik 131 ekor, ayam 25 ekor, 12 unit kebun," terangnya.
Sedangkan korban akibat banjir bandang tersebut sebanyak 4 orang, 1 orang meninggal Yuliar (68), 3 orang mengalami luka-luka.
Sementara saat ini masih ada dua daerah yang masih terisolisasi akibat jalan menuju ke daerah, Nagari Koto Tuo Sungai, Kecamatan Sungai Tarab dan Kandang Melabung, Kecamatan Salimpuang, jumlah warga yang menghuni daerah itu sebanyak 600 jiwa.
Hingga hari ini beberapa bantuan sudah diturunkan untuk warga yang mendapat musibah tersebut di pos-pos bencana alam yang disebar di enam kecamatan.
"Untuk tanggap darurat berlaku hingga 20 hari ke depan di mana tim SAR dan Satkorlak terus bekerja membersihkan sisa-sisa lumpur dan kayu-kayu yang terbawa arus," katanya.
Sementara, rencananya Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah akan meninjau lokasi pada hari Kamis mendatang
Facebook yang sangat Menggiurkan
Suatu hari saya mendengar keluhan seorang teman bahwa istrinya telah kecanduan kenikmatan Facebook, tiap hari main facebook siang-malam. Bagaimana dengan Anda sendiri, anak atau istri/suami Anda, teman sekerja Anda. Apakah ada yang mencoba mencuri waktu disela-sela kesibukan rumah, bolos sekolah pergi ke warnet untuk main Facebook, atau di waktu kerja diam-diam asik buka Facebook. Nah ketahuan…he2.
Facebook memang menawarkan kenikmatan yang sangat menggiurkan dan memanjakan, tapi hati-hati. Kalau kita sudah terbuai dengan kenikmatan Facebook tanpa mengingat waktu dan tempat yang tepat, kehidupan Anda akan menjadi terganggu. Yang sudah berkeluarga bisa memicu pertengkaran, yang masih sekolah bisa tergganngu studinya, atau kena marah orang tua, dan yang lagi kerja di kantor terancam karirnya karena ketahuan main Facebook pas jam kerja.
Di balik kenikmatan yang ditawarkan ternyata bisa menjadi bumerang bagi kita yang tidak berhati-hati. Oleh karena itu, memanfaatkan facebook dengan cara yang baik dan benar merupakan suatu langkah yang bijaksana. Selamat berfacebook ria.