Pakar urologi, dr. Ardy Santosa menilai, aktivitas seks di usia lanjut bukanlah masalah, namun harus disertai dengan kesadaran akan pentingnya komunikasi dan saling pengertian.
"Sebab, proses penuaan bagi setiap manusia merupakan hal yang bersifat alamiah dan tidak dapat dilawan," katanya di Semarang.
Menurut dia, aktivitas seks sebaiknya tidak dipahami sebatas sarana untuk menyalurkan kebutuhan biologis, namun secara lebih jauh harus dipahami sebagai sarana untuk "refreshing" dan rekreasi.
Ia mengatakan, masyarakat sering menganggap bahwa aktivitas seks di usia lanjut adalah tabu, padahal hal itu justru keliru karena aktivitas seks merupakan sarana untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.
"Misalnya, ada seorang kakek yang mencabuli anak kecil, bisa jadi disebabkan keterbatasan atau kurangnya penyaluran kebutuhan biologis yang memengaruhi kondisi psikologisnya," katanya.
Akan tetapi, kata dia, aktivitas seks yang dilakukan di usia lanjut harus tetap memerhatikan kondisi dan kemampuan pasangan karena dipengaruhi oleh pertambahan usia, agar tercipta saling kesepahaman.
"Bahkan, ada pasangan suami istri yang enggan melakukan aktivitas seksual di usia senja karena adanya perasaan malu dan menganggapnya hal yang tabu," kata pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar