Setelah mendapat kritikan dari sejumlah kalangan masyarakat, Lembaga Survei Indonesia (LSI) akhirnya memutuskan untuk melakukan survei secara mandiri tanpa bantuan dana dari tim sukses calon presiden. Utamanya, untuk melakukan quick count atau hitung cepat dan exit poll (survei pada pemilih yang baru keluar TPS) pada Pemilihan Presiden 8 Juli mendatang.
"LSI memutuskan untuk mengembalikan dana dari Fox Indonesia yang awalnya dialokasikan untuk quick count dan exit poll pada Pilpres nanti," ujar Manager Public Affairs LSI, Burhanuddin Muhtadi dalam rilis yang diterima detikcom, Rabu (1/7/2009).
Menurut Muhtadi, keputusan ini diambil LSI untuk memberikan jaminan kepada masyarakat mengenai integritas hasil survei atau hitung cepat yang pihaknya lakukan pada hari H Pemilihan nanti.
"LSI menyimpulkan sebagian masyarakat belum bisa menerima konsep profesionalitas meski disokong dana oleh tim kampanye calon presiden tertentu," ungkapnya.
Muhtadi menjelaskan, Pilpres mendatang adalah proses penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia sebagai bangsa. Karenanya, jangan sampai Pilpres mendatang mengalami deligitimasi publik.
"Untuk itu, LSI ingin meminimalisir keraguan di masyarakat, caranya dengan memakai uang sendiri untuk melakukan hitung cepat," pungkasnya
sumber detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar