Pantauan Kompas di Pusat Tabulasi Nasional Pemilu di Jakarta, Sabtu (11/4), menunjukkan hingga pukul 19.00 baru sekitar 750.000 suara yang masuk. Jika setiap TPS memiliki pemilih antara 300-500 pemilih, hal itu berarti data hasil penghitungan suara yang masuk baru dari 1.500-2.500 tempat pemungutan suara. Padahal, KPU menargetkan 80 persen total TPS atau sekitar 415.000 TPS akan diumumkan hasil pemilunya hingga sembilan hari kedepan.
Data hasil pemilu juga belum masuk dari semua provinsi. Sedikitnya data hasil pemilu enam provinsi hingga kemarin belum dapat diakses, yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tengah.
Hasil tabulasi nasional juga sulit diakses, khususnya dari luar tempat Pusat Tabulasi Pemilu Nasional. Kalaupun dapat diakses, selisih angka yang muncul antara data yang ditayangkan melalui internet dengan yang ditampilkan di pusat tabulasi cukup besar.
Menyikapi lambannya pengiriman data hasil pemilu dari kabupaten/kota ke KPU, anggota KPU, Endang Sulastri, mengatakan ini akibat jauhnya jarak TPS desa dengan KPU kabupaten/kota.
Namun, tidak ada kejelasan mengapa data hasil pemilu dari DKI Jakarta ikut terlambat. Padahal, di Jakarta jarak ke KPU kabupaten/kota relatif lebih pendek dan didukung sumber daya manusia dan jaringan teknologi informasi yang baik. Hingga pukul 19.00, jumlah suara dari DKI Jakarta yang masuk baru sekitar 27.000 suara dari sekitar 7 juta pemilih yang adaSumber Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar